Langsung ke konten utama

Ulat Kecil Ini Bisa Bantu Masalah Polusi Plastik

Mealworms munch on Styrofoam
Source: 
Yu Yang
Busa plastik (misal styrofoam) terlihat bermanfaat karena kepraktisannya untuk digunakan. Namun, materi ringan dan susah terurai yang dikenal dengan polystyrene foam ini harus membayar ‘biaya’ yang besar terhadap lingkungan karena tidak mudah hancur di tempat pembuangan.

Kabar baiknya adalah ilmuwan Beihang University di Beijing dan Stanford University di California telah menemukan petunjuk untuk mengendalikan masalah tersebut yaitu bakteri yang ada dalam usus mealworm (sejenis ulat).

“Ada kemungkinan bahwa penelitian berasal dari tempat yang ‘aneh’. Terkadang sains mengejutkan kita,” ucap dr Craig Criddle, professor teknik sipil dan lingkungan yang memimpin penelitian di Stanford, seperti dikutip dari Huffington Post.

Peneliti menemukan bahwa bakteri kuat yang hidup di usus mealworm bisa mengonsumsi polystyrene foam (misalnya styrofoam) dan menjadikannya sampah organik. Penelitian lebih lanjut dari bakteri tersebut dapat membantu ilmuwan mengembangkan enzim sintesis yang memungkinkan untuk menghancurkan polystyrene foam.

“Penemuan degradasi plastik oleh mealworm adalah revolusioner karena styrofoam diketahui tidak bisa terurai. Dengan memahami mekanisme degradasi plastik oleh mealworm akan mengarahkan kita untuk mengembangkan pendekatan terbaru untuk menangani masalah polusi plastik,” ujar dr. Wei-Min Wu dalam e-mail, yang juga merupakan peneliti Stanford yang terlibat dalam penelitian tersebut.

Pada penelitian, 100 mealworm (dari lahir hingga berusia satu bulan) diberi makan 34 hingga 39 miligram styrofoam setiap harinya. Dalam waktu 24 jam setelah mengonsumsi plastik tersebut, sekitar setengah dari plastik dikonversi menjadi karbon dioksida dan sisanya dieksresikan dalam bentuk ‘limbah’ yang seaman kompos untuk tanaman. Jangan khawatir dengan ulatnya. Menurut Wei-Min, ulat yang mengunyah plastik tersebut tetap sehat seperti ulat lainnya yang diberikan makanan yang normal.

Sebelumnya, keberadaan bakteri tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2009 oleh pelajar menengah atas di Taiwan. Namun, mereka belum mengetahui cara kerja dari bakteri tersebut.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hiii…! Burger Hitam Ini Hasilkan Kotoran Berwarna Hijau

The A.1 Halloween burger has some spooky digestive side effects.  (Burger King) Jika Halloween burger hitam dari Burger King tidak cukup aneh untuk dilihat, hal selanjutnya yang terjadi bisa memberikanmu ketakutan yang nyata. Sandwich terbaru yang debut pada 28 September ini dilaporkan mengubah kotoran seseorang menjadi berwarna hijau terang. Pengguna twitter telah men-tweet pengalaman mereka. Setidaknya, satu pengguna Twitter bersemangat tentang prospek memiliki kotoran berwarna hijau: Menurut keterangan di website Burger King, roti Whopper berwarna gelap dengan bantuan saus steak terkenal serta pewarna makanan seperti D&C Red #40, Molasses Powder, dan FD&C Blue #1. “Kebanyakan pewarna sintesis seperti D&C Red $40 dan FD&C Blue #1 umumnya tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga keluar bersama tinja,” ucap dr. Robert Glatter, dokter perawatan darurat di Lenox Hill Hospital di New York, seperti dikutip dari Fox News . Robert mengatakan bahwa pec...

Komik Ini Gambarkan ‘Pergulatan’ Antara Hati dan Kepala

Apakah kita berlebihan dalam menganalisis atau mengikhlaskannya? Ataukah kita memilih untuk berolahraga atau membiarkan kemalasan menang? Kita pasti sering mengalami kegalauan dalam kehidupan sehari-hari. Ada pertentangan dalam diri untuk melakukan sesuatu berlandaskan pada hati atau kepala. Peneliti bahkan menyatakan bahwa keputusan dan tingkah laku sehari-hari dipengaruhi oleh emosi atau logika. Untungnya, Nick Seluk artis di balik ‘The Awkward Yeti’ mampu menggambarkan pertentangan antara hati yang penuh emosi dan otak yang selalu realistis. Berikut beberapa komiknya: Sumber:  http://www.huffingtonpost.com/entry/17-comics-that-show-the-struggle-we-have-with-logic-and-emotions_55e73cc2e4b0b7a9633b4f6c?407zm2t9&utm_hp_ref=healthy-living

Begini Perasaan Cemas dan Depresi Digambarkan dalam Bentuk Komik

Rasa cemas dan depresi adalah masalah kesehatan mental yang kompleks dan susah untuk dijelaskan, tetapi komik ini dapat menggambarkannya. Setelah mendengar cerita pribadi Sarah Flanigan, wanita muda dengan rasa cemas dan depresi, seniman Nick Seluk menggambarkan pengalaman Sarah dalam bentuk ilustrasi. Komik yang dipublikasikan di “Medical Tales Retold” series on Tapastic ini merepresentasikan ketidakpastian dan emosi yang merupakan gangguan mental. Pengalaman Sarah adalah realitas dari jutaan orang dewasa di Amerika yang mengalami gangguan kesehatan mental. Anda tidak hanya dapat ‘menenangkan diri’ ketika mengalami kecemasan atau ‘mengubah sikap’ ketika depresi. Namun, banyak orang masih belum memahami cara ‘penyakit’ mental tersebut terjadi, yang bisa menyebabkan rasa bersalah, malu, dan isolasi diri. Ilustrasi Nick berikut dapat menunjukkan perasaan sesungguhnya saat menghadapi masalah kesehatan mental. Sumber:  http://www.h...