Langsung ke konten utama

10 Alasan Bangga Jadi Ekstrovert

Loud. Attention-seeking. Talkative.

Ekstrovert tidak selalu memiliki reputasi yang baik. Seringkali karena sifat dominasinya mereka tampak lebih ‘kasar’ dibanding tipe yang pendiam. Namun, sama halnya dengan introvert, ekstrovert juga sering disalahpahami dengan stereotip yang salah.

Nyatanya, ekstrovert belum tentu merupakan seorang pengoceh dan menjadi pusat perhatian, tetapi cenderung memiliki kepribadian terbuka (outgoing personality).

Jadi bagi Anda yang merupakan seorang ekstrovert, ada beberapa alasan yang membuat Anda bangga seperti berikut ini.

https://instagram.com/nitiasabillah/


1.      Memiliki semangat yang besar

Penelitian menunjukkan bahwa ekstrovert dikaitkan dengan antusiasme yang tinggi. Ini diungkapkan dari analisis perbedaan neurologis antara introvert dan ekstrovert yang menemukan bahwa ekstrovert cenderung menghubungkan perasaan yang mereka miliki dengan lingkungan. Dengan kata lain, mereka mendapatkan kesenangan dari eksternal diri. Sehingga tak heran mereka akan sangat antusias terhadap aktivitas lingkungan mereka.

2.      Ramah

Ekstrovert memiliki sifat yang terbuka dan ramah yang membuat mereka mudah untuk berteman. Mereka biasanya menjadi orang yang mudah berbicara dengan siapa saja atau mampu mengenal seluruh karyawan saat hari pertama kerja.

3.      Sangat teliti

Bayangkan ketika ada projek. Ektrovert biasanya mampu melihat apakah projek berjalan dengan baik. Mereka sangat teliti untuk melihat hal-hal kecil yang ada, sesuai dengan bawaaan mereka yakni ‘people person’. Kabar baiknya lagi, penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara ektrovert dan sifat telitinya dengan peningkatan sistem imun.

4.      Sukses di karier

Ektrovert tidak memiliki ketakutan dalam pekerjaan ataupun berbicara kepada orang yang tepat untuk mewujudkan tujuan mereka. Faktanya, penelitian menyatakan bahwa kebanyakan pemimpin adalah ekstrovert.

5.      Jarang merasa bosan

Ekstrovert menarik energi dari orang lain dan lingkungan sekitarnya. Ini membuat hari-hari mereka dipenuhi dengan rencana atau aktivitas. Sehingga dapat dikatakan ‘bosan’ tak ada dalam kamus mereka.

6.      Sikap terbuka membuat lebih bahagia

Penelitian yang dipublikasikan oleh American Psychological Association menemukan bahwa ketika seseorang bertingkah lebih terbuka, mereka memiliki perasaan yang lebih bahagia.
Penelitian juga mengungkapkan bahwa ‘memancarkan’ sikap terbuka dapat meningkatkan kesejahteraan. Hal ini tidak berarti bahwa ekstrovert lebih bahagia dari introvert, tetapi terdapat hubungan antara supel dan dampak positif.

7.      Mengungkapkan perasaan

Ekstrovert dikenal mampu mengutarakan pikiran. Mereka cenderung mengungkapkan perasaan daripada memendamnya. Ini merupakan hal yang bagus dan bentuk dari kebiasaan yang sehat. Sebab, membersihkan (mengungkapkan) pikiran dapat menghilangkan stress.

8.      Mempunyai banyak teman

Ekstrovert memiliki banyak teman dari berbagai kelompok yang berbeda-beda. Tidak mengejutkan jika ektrovert ‘lebih berenergi’ melalui kegiatan sosialisasinya. Semakin banyak teman yang dimiliki membuat ekstrovert merasa lebih bahagia.

9.      Memiliki keingintahuan mengenai dunia dan orang-orang

Rasa penasaran membuat ekstrovert ‘haus’ akan ilmu dan akan bertanya untuk mendapat jawabannya.

10.  Dapat menavigasi situasi sosial yang sulit

Ruangan yang penuh dengan orang asing tidak mengintimidasi ekstrovert. Karena sifat terbuka dan hangat yang dimiliki, mereka memiliki kemampuan untuk menavigasi situasi atau membuat kondisi yang canggung menjadi senyaman mungkin.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hiii…! Burger Hitam Ini Hasilkan Kotoran Berwarna Hijau

The A.1 Halloween burger has some spooky digestive side effects.  (Burger King) Jika Halloween burger hitam dari Burger King tidak cukup aneh untuk dilihat, hal selanjutnya yang terjadi bisa memberikanmu ketakutan yang nyata. Sandwich terbaru yang debut pada 28 September ini dilaporkan mengubah kotoran seseorang menjadi berwarna hijau terang. Pengguna twitter telah men-tweet pengalaman mereka. Setidaknya, satu pengguna Twitter bersemangat tentang prospek memiliki kotoran berwarna hijau: Menurut keterangan di website Burger King, roti Whopper berwarna gelap dengan bantuan saus steak terkenal serta pewarna makanan seperti D&C Red #40, Molasses Powder, dan FD&C Blue #1. “Kebanyakan pewarna sintesis seperti D&C Red $40 dan FD&C Blue #1 umumnya tidak dapat diserap oleh tubuh sehingga keluar bersama tinja,” ucap dr. Robert Glatter, dokter perawatan darurat di Lenox Hill Hospital di New York, seperti dikutip dari Fox News . Robert mengatakan bahwa pec...

Komik Ini Gambarkan ‘Pergulatan’ Antara Hati dan Kepala

Apakah kita berlebihan dalam menganalisis atau mengikhlaskannya? Ataukah kita memilih untuk berolahraga atau membiarkan kemalasan menang? Kita pasti sering mengalami kegalauan dalam kehidupan sehari-hari. Ada pertentangan dalam diri untuk melakukan sesuatu berlandaskan pada hati atau kepala. Peneliti bahkan menyatakan bahwa keputusan dan tingkah laku sehari-hari dipengaruhi oleh emosi atau logika. Untungnya, Nick Seluk artis di balik ‘The Awkward Yeti’ mampu menggambarkan pertentangan antara hati yang penuh emosi dan otak yang selalu realistis. Berikut beberapa komiknya: Sumber:  http://www.huffingtonpost.com/entry/17-comics-that-show-the-struggle-we-have-with-logic-and-emotions_55e73cc2e4b0b7a9633b4f6c?407zm2t9&utm_hp_ref=healthy-living

Begini Perasaan Cemas dan Depresi Digambarkan dalam Bentuk Komik

Rasa cemas dan depresi adalah masalah kesehatan mental yang kompleks dan susah untuk dijelaskan, tetapi komik ini dapat menggambarkannya. Setelah mendengar cerita pribadi Sarah Flanigan, wanita muda dengan rasa cemas dan depresi, seniman Nick Seluk menggambarkan pengalaman Sarah dalam bentuk ilustrasi. Komik yang dipublikasikan di “Medical Tales Retold” series on Tapastic ini merepresentasikan ketidakpastian dan emosi yang merupakan gangguan mental. Pengalaman Sarah adalah realitas dari jutaan orang dewasa di Amerika yang mengalami gangguan kesehatan mental. Anda tidak hanya dapat ‘menenangkan diri’ ketika mengalami kecemasan atau ‘mengubah sikap’ ketika depresi. Namun, banyak orang masih belum memahami cara ‘penyakit’ mental tersebut terjadi, yang bisa menyebabkan rasa bersalah, malu, dan isolasi diri. Ilustrasi Nick berikut dapat menunjukkan perasaan sesungguhnya saat menghadapi masalah kesehatan mental. Sumber:  http://www.h...