Kasus Campak Melonjak di AS, Terdeteksi di Lima Negara Bagian
Sumber gambar: Devonyu from Getting Images
Kasus campak di Amerika Serikat mengalami lonjakan signifikan, dengan infeksi terkonfirmasi di setidaknya lima negara bagian pada awal tahun ini. Berdasarkan laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus telah ditemukan di Alaska, Georgia, Kota New York, Pulau Rhode, dan Texas, dengan mayoritas terjadi pada individu yang belum divaksinasi.
Seperti dikutip dari ABC News, Di Texas bagian barat terjadi wabah campak dengan setidaknya 24 kasus, menurut update dari Texas Department of State Health Services (DSHS) pada Selasa (4/3). Di Gaines County, wilayah yang berbatasan dengan New Mexico, seluruh kasus campak terjadi pada mereka yang belum divaksinasi. Sembilan pasien telah dirawah di rumah sakit, termasuk dua orang dewasa berusia di atas 18 tahun, sementara sisanya adalah anak-anak dan remaja.
Texas Department of State Health Services (DSHS) memperingatkan bahwa kasus tambahan mungkin terjadi di Gaines County dan sekitarnya akibat tingginya tingkat penyebaran. Data menunjukkan bahwa pengecualian vaksin di daerah ini meningkat drastis dalam satu dekade terakhir. Pada 2013, sekitar 7,5% anak TK tidak menerima setidaknya satu vaksin, namun pada 2023, angkanya naik menjadi 17,5%—salah satu yang tertinggi di Texas.
Sekolah lainnya juga menunjukkan lonjakan serupa. Di Loop ISD, sebuah distrik sekolah di daerah tersebut, persentase siswa TK hingga kelas 12 yang tidak menerima setidaknya satu vaksin meningkat dari 13,08% pada tahun ajaran 2018/2019 menjadi 47,59% pada 2023/2024.
Di Georgia, dua kasus tambahan dilaporkan di metro Atlanta, terjadi pada anggota keluarga yang tidak divaksinasi dari pasien yang dikonfirmasi pada Januari.
Sementara itu, Departemen Kesehatan Masyarakat Georgia baru-baru ini mengonfirmasi dua kasus campak tambahan di metro Atlanta di antara anggota keluarga yang tidak divaksinasi dari kasus yang dikonfirmasi pada bulan Januari.
CDC melaporkan bahwa di seluruh AS, 14 kasus campak telah terkonfirmasi, tidak termasuk kasus di Texas dan Georgia. Semua pasien adalah individu yang tidak divaksinasi atau dengan status vaksinasi yang tidak diketahui.
Meskipun vaksin campak, gondongan, dan rubella (MMR) terbukti sangat efektif—93 persen dengan satu dosis dan 97 persen dengan dua dosis—tingkat vaksinasi anak-anak di AS terus menurun. Laporan CDC menunjukkan bahwa hanya 93 persen anak TK yang menerima vaksin rutin termasuk MMR pada tahun ajaran 2022/2023, lebih rendah dibandingkan 95 persen sebelum pandemi Covid-19.
Pejabat kesehatan menyerukan para orang tua untuk segera memvaksinasi anak-anak mereka. South Plains Public Health District telah membuka klinik vaksinasi MMR di Seminole, Texas, hingga Kamis untuk mengatasi penyebaran wabah.
Campak adalah salah satu penyakit menular paling berbahaya. Satu pasien yang terinfeksi dapat menularkan virus ke 9-10 orang di sekitarnya jika mereka tidak divaksinasi atau tidak mengenakan masker. Komplikasi campak dapat beragam, dari yang ringan seperti ruam hingga yang berat seperti pneumonia, pembengkakan otak (ensefalitis), atau viral sepsis.
Dengan meningkatnya pengecualian vaksin dan menurunnya tingkat imunisasi, para ahli memperingatkan bahwa lonjakan kasus campak bisa berlanjut jika cakupan vaksinasi tidak segera ditingkatkan.
Komentar
Posting Komentar