Dalam kehidupan sehari-hari, pasti ada seseorang dengan
karakter yang selalu berusaha menyenangkan orang lain. Orang-orang itu disebut
dengan people pleaser.
Penelitian di tahun 2012 menemukan bahwa people pleaser selalu mendahulukan kenyamanan teman mereka dibanding kenyamanannya sendiri.
“Seringkali, people pleaser takut terhadap konfrontasi dan hanya akan setuju atau mengatakan iya untuk menghindari argumen yang membuat tidak nyaman,” ucap Susan Newman, psikolog sosial seperti dikutip dari The Huffington Post.
Berikut beberapa tanda dari people pleaser:
1. Mengatakan ‘tidak’ pada orang lain bisa menyakiti diri secara fisik
Akibatnya, Anda biasanya akan menjadi seseorang yang mengambil kerja ekstra atau lembur pada hari Jumat ketika Anda sebenarnya ingin tetap di rumah. Mengapa? Karena mengecewakan seseorang adalah kelemahan people pleaser.
2. Anda mempunyai kebiasaan mengatakan maaf
Terlambat membalas pesan? Anda minta maaf. Tak sengaja menghalangi jalan orang? Anda minta maaf.
3. Konflik terlihat menakutkan bagi Anda
People pleaser berusaha untuk menghindari argumen. Padahal menghindari konflik dapat menjadi masalah besar.
“Cobalah melihat konflik sebagai peluang untuk menyelesaikan isu,” saran Susan Krauss Whitbourne, professor psikologi dan ilmu otak di University of Massachusetts, Amherst. Dalam blog Psychology Today, Susan menjelaskan mengapa kita membutuhkan interaksi argument tersebut. Jawabannya adalah resolusi.
4. Cenderung menjelaskan diri secara berlebihan
Saat kondisi di mana Anda tidak dapat melakukan sesuatu, Anda cenderung berusaha menjelaskan mengapa. Tetapi, tidak ada alasan untuk merasa bersalah. Anda harus menanamkan dalam pikiran bahwa Anda bisa melakukan apapun, tetapi tidak semua hal dapat Anda selesaikan.
5. Cenderung menerima undangan atau ajakan orang lain
Saat diajak ke suatu acara, nonton film, atau ke tempat apapun, Anda cenderung mengikut dan menerima ajakan tersebut.
6. Anda bekerja keras untuk membuktikan diri sendiri
Hal ini berlaku pada pekerjaan dan hubungan personal. Sama halnya dengan orang yang sangat sensitif, people pleaser agak enggan untuk dikritik dan berkembang pada feedback positif. Hal ini mendorong Anda untuk bekerja lebih keras untuk memastikan pekerjaan bisa memuaskan atasan ataupun pasangan.
7. Anda tidak menentukan tempat makan malam
Keputusan adalah hal yang ‘mengerikan’ bagi people pleaser. Hal yang membuat Anda bahagia adalah makan bersama teman-teman yang baik, tak peduli apakah di restauran Korea atau di warung makan sederhana.
8. Anda jarang bertanya
Ada dua jenis orang saat rapat. Seseorang yang bersemangat
menaikkan tangan saat sesi tanya jawab dan seseorang yang diam. People pleaser tidak suka menyebutkan
‘masalah’ mereka, tetapi fokus untuk menyelesaikan isu orang lain terlebih
dahulu.
9. Diam-diam, Anda senang menjadi tempat ‘bergantung’ orang lain
Hal ini membuat Anda merasa senang untuk membantu rekan kerja, keluarga, dan teman. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa “membantu orang lain dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan seseorang.”
Sumber: http://www.huffingtonpost.com/entry/things-people-pleasers-want-you-to-know_55e7543de4b0aec9f355b987?utm_hp_ref=healthy-living
Penelitian di tahun 2012 menemukan bahwa people pleaser selalu mendahulukan kenyamanan teman mereka dibanding kenyamanannya sendiri.
“Seringkali, people pleaser takut terhadap konfrontasi dan hanya akan setuju atau mengatakan iya untuk menghindari argumen yang membuat tidak nyaman,” ucap Susan Newman, psikolog sosial seperti dikutip dari The Huffington Post.
Berikut beberapa tanda dari people pleaser:
Model: https://instagram.com/yunisriharyani/ |
1. Mengatakan ‘tidak’ pada orang lain bisa menyakiti diri secara fisik
Akibatnya, Anda biasanya akan menjadi seseorang yang mengambil kerja ekstra atau lembur pada hari Jumat ketika Anda sebenarnya ingin tetap di rumah. Mengapa? Karena mengecewakan seseorang adalah kelemahan people pleaser.
2. Anda mempunyai kebiasaan mengatakan maaf
Terlambat membalas pesan? Anda minta maaf. Tak sengaja menghalangi jalan orang? Anda minta maaf.
3. Konflik terlihat menakutkan bagi Anda
People pleaser berusaha untuk menghindari argumen. Padahal menghindari konflik dapat menjadi masalah besar.
“Cobalah melihat konflik sebagai peluang untuk menyelesaikan isu,” saran Susan Krauss Whitbourne, professor psikologi dan ilmu otak di University of Massachusetts, Amherst. Dalam blog Psychology Today, Susan menjelaskan mengapa kita membutuhkan interaksi argument tersebut. Jawabannya adalah resolusi.
4. Cenderung menjelaskan diri secara berlebihan
Saat kondisi di mana Anda tidak dapat melakukan sesuatu, Anda cenderung berusaha menjelaskan mengapa. Tetapi, tidak ada alasan untuk merasa bersalah. Anda harus menanamkan dalam pikiran bahwa Anda bisa melakukan apapun, tetapi tidak semua hal dapat Anda selesaikan.
5. Cenderung menerima undangan atau ajakan orang lain
Saat diajak ke suatu acara, nonton film, atau ke tempat apapun, Anda cenderung mengikut dan menerima ajakan tersebut.
6. Anda bekerja keras untuk membuktikan diri sendiri
Hal ini berlaku pada pekerjaan dan hubungan personal. Sama halnya dengan orang yang sangat sensitif, people pleaser agak enggan untuk dikritik dan berkembang pada feedback positif. Hal ini mendorong Anda untuk bekerja lebih keras untuk memastikan pekerjaan bisa memuaskan atasan ataupun pasangan.
7. Anda tidak menentukan tempat makan malam
Keputusan adalah hal yang ‘mengerikan’ bagi people pleaser. Hal yang membuat Anda bahagia adalah makan bersama teman-teman yang baik, tak peduli apakah di restauran Korea atau di warung makan sederhana.
8. Anda jarang bertanya
9. Diam-diam, Anda senang menjadi tempat ‘bergantung’ orang lain
Hal ini membuat Anda merasa senang untuk membantu rekan kerja, keluarga, dan teman. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa “membantu orang lain dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan seseorang.”
Sumber: http://www.huffingtonpost.com/entry/things-people-pleasers-want-you-to-know_55e7543de4b0aec9f355b987?utm_hp_ref=healthy-living
Komentar
Posting Komentar